Jumat, 27 Januari 2012

Persinggahan Anak-anak Penderita Kanker



Latifah (3) sibuk memunguti sejumlah balok warna-warni yang berserakan di lantai. Ia lalu mengelompokkan balok-balok itu sesuai dengan bentuknya. Kegembiraan terpancar di wajahnya tatkala ia berhasil menyusun balok-balok berbentuk kotak dan segitiga itu hingga menjulang tinggi. 


Sementara itu, Nurul (7) bersama beberapa temannya asyik mengendarai sepeda mini mengitari ruangan. Anak yang tidak kebagian sepeda memilih membonceng temannya. Gelak tawa terdengar setiap kali sepeda yang mereka kendarai bertabrakan. 

Di ruangan lain, sejumlah anak bermain pasir yang ada di dalam sebuah bak. Beberapa anak lainnya tampak asyik membaca buku cerita, ada yang berlatih memainkan alat musik, menari, berkejaran, dan bersenda gurau. Di halaman depan rumah, sejumlah anak bermain seluncuran. 

Keceriaan itu sebelumnya sungguh sulit mereka rasakan. Sejak usia dini, tubuh Latifah, Nurul, dan teman-temannya telah digerogoti sel-sel kanker. Latifah, misalnya, divonis terserang kanker darah atau leukemia sehingga harus menjalani pemeriksaan dan pengobatan di antaranya kemoterapi dan pengambilan sumsum tulang. 

Rumah bercat putih yang dikenal sebagai RUMAH KITA merupakan tempat tinggal sementara bagi anak-anak yang terkena kanker dan sedang menjalani rawat jalan dari luar kota. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan bisa dijangkau dengan angkutan umum. 

Di tempat itu, anak-anak yang menderita kanker bisa menikmati hak untuk tumbuh, bermain, dan belajar. Rumah itu juga berfungsi sebagai tempat berkumpul sesama penderita sehingga bisa saling berbagi rasa dan pengalaman sekaligus sarana sosialisasi antarkeluarga penderita. 

Para penghuni menyiapkan makanan, memasak, dan mencuci pakaian seperti di rumah sendiri. Pengelolaan dilakukan secara bergotong royong, penuh kekeluargaan, tanpa dipungut biaya atau membayar Rp 5.000 per hari bagi yang mampu. Adapun beras, minyak goreng, dan bumbu masak disediakan pengelola. "Kami tinggal membeli lauk-pauk. Ini sangat meringankan beban kami," kata Andi, paman dari Aisyah Aulia (4), penderita retinoblastoma atau kanker bola mata dari Lampung Selatan. 

Bagi keluarga para pasien, keberadaan rumah singgah itu sangat bermanfaat dan mendukung pengobatan pasien. "Sebelum tinggal di rumah singgah, saya harus naik bus beberapa jam dari rumah saudara di Bekasi ke RSCM tiap kali mengantar anak berobat," kata Tarpiati (24), warga Lampung Timur. 

Tumbuh kembang 

Keberadaan rumah singgah itu berawal dari keprihatinan para orang tua dari anak yang menderita kanker terhadap masalah kanker pada anak di Indonesia. Mereka lalu mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). 

"Jumlah tempat tidur di rumah sakit di Jakarta yang memiliki layanan bagi penderita kanker amat terbatas," kata Ketua YKAKI Pinta Manullang Panggabean. Banyak pasien dari keluarga prasejahtera menghentikan pengobatan karena kesulitan biaya untuk datang ke RS maupun biaya hidup selama di RS meski pemerintah menyediakan perawatan gratis. 

Untuk mendukung para penderita dari keluarga prasejahtera, yayasan itu menyediakan sarana tempat tinggal sementara bagi para penderita serta keluarganya yang sedang dirawat inap maupun rawat jalan atau RUMAH KITA. Semula, rumah singgah itu hanya berupa bangunan sederhana di sebuah gang. 

Atas dukungan sejumlah donatur, termasuk PT Roche, sebuah perusahaan farmasi, pada awal Januari lalu, yayasan itu mengontrak rumah seluas sekitar 300 meter persegi di Jalan Percetakan Negara IX Nomor 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Tempat dengan daya tampung 18 anak penderita kanker dan keluarga yang mendampingi itu dilengkapi fasilitas bermain dan belajar, mebel, tempat tidur, dan peralatan rumah tangga lainnya. 

Jadi, selama berobat mereka tidak perlu bolak-balik ke rumah yang umumnya sangat jauh, bahkan di luar kota atau provinsi. 

'sekolah-ku ' 
Yayasan itu juga meluncurkan 'sekolah-ku ', sekolah khusus di rumah sakit bagi anak-anak penderita kanker yang menjalani pengobatan di RSCM, RS Fatmawati, dan RS Kanker Dharmais dengan tenaga-tenaga pengajar profesional. Dalam program itu, sekolah rumah (home schooling) Kak Seto berperan sebagai konsultan. 

"Meski sedang dirawat di rumah sakit, anak-anak tetap berhak memperoleh pendidikan serta sarana bermain yang sebaik-baiknya", kata Pinta. Oleh karena itu, pihaknya menyelenggarakan 'sekolah-ku ', yang bertujuan memberi kesempatan bagi anak penderita kanker untuk mengikuti pelajaran sekolahnya secara gratis atau berbagai aktivitas selama dirawat di RS. 

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam sambutan tertulisnya pada acara peluncuran RUMAH KITA, Sabtu (21/2), menyatakan, pengobatan kanker umumnya memakan waktu tiga bulan sampai dua tahun. Hal ini dilanjutkan dengan pengobatan pemeliharaan selama lima bulan sampai dua tahun. 

Pasien dan keluarganya yang berasal dari daerah cukup jauh akan memerlukan banyak biaya tambahan untuk tinggal di sekitar rumah sakit dalam masa pengobatan. 

Berdasarkan data registrasi kanker berbasis RS di DKI Jakarta tahun 2005 di 26 RS, tercatat 187 kasus kanker pada anak usia 0-17 tahun. Kasus terbanyak adalah leukemia (33,7 persen), neuroblastoma (7 persen), retinoblastoma (5,3 persen), dan jenis kanker lainnya. Kanker pada anak merupakan 4,9 persen dari kasus kanker pada semua usia. 

Diperkirakan, secara global setiap tahun ada 250.000 anak yang terdiagnosis kanker dan hanya 20 persen dari mereka yang tinggal di negara maju dan mendapat pengobatan memadai. 

"Dukungan emosional, edukasi, dan pendanaan dari semua pihak untuk keluarga yang anaknya menderita kanker sangat penting", kata Presiden Direktur PT Roche Indonesia Ait-All Mejri. Untunglah selama ini banyak pihak yang diam-diam menyalurkan bantuan ke rekening BCA Kantor Cabang Pembantu Cinere nomor rekening 2673009727. "Bantuan dari pihak lain tentu kami sambut dengan senang hati karena pelayanan pengobatan kanker membutuhkan dana sangat besar", kata Pinta Manullang. 

Sumber:kompas.com

Post Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Trims atas kunjungannya...Komentar bijak Anda sangat diharapkan demi kesempurnaan blog ini