Kamis, 03 Januari 2013

Semua Akan Berlalu



Konon dahulu ada seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaannya, dan pada suatu hari sang raja tersebut meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di sisi dalam cincinnya. Sang raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman dan perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya."
Selama berbulan-bulan, sang tukang emas yang tua itu membuat cincin bagi sang raja. Namun, ia merasa bahwa hal yang lebih sulit daripada mengukir huruf huruf kecil di sisi dalam cincin adalah memikirkan kata-kata apa yang akan ia tuliskan. Sang tukang emas tua pun berdoa dan berpuasa hingga akhirnya ia siap menyerahkan cincinnya kepada sang raja. Dengan tersenyum sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya: "THESE TOO, WILL PASS" (‘Dan Yang Ini Pun Akan Berlalu’).
Awalnya, sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis pada cincin itu. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, ia membaca tulisan di cincin itu dan ia pun menjadi lebih tenang. “Dan inipun akan berlalu.”  Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia menjadi rendah hati kembali.
Betul! Ketika Anda lagi punya masalah besar ataupun sedang dalam kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "Dan inipun akan berlalu." Kalimat ini, jika direnungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng. Jadi, ketika Anda punya masalah, tidak perlu terlalu bersedih. Tapi, tatkala Anda lagi senang, nikmatilah selagi Anda bisa senang. Ingatlah.... Apapun yang Anda hadapi saat ini, semuanya akan berlalu. Semoga menjadi berkat untuk memberkati yg lain.
Jadilah orang yang: Tetap SEJUK di tempat yang Panas...
Tetap MANIS di tempat yang begitu Pahit...
Tetap merasa KECIL meskipun telah menjadi Besar...
dan, Tetap TENANG di tengah Badai yang paling Hebat....

Written by Baitul Amin
Wednesday, 28 December 2011 00:00

Minggu, 01 April 2012

Bersahabat Dengan Hati

Dengan mata terkantuk-kantuk kucoba tetap terjaga. "15 menit lagi, ah!", bisikku dalam hati. Kutatap kembali layar monitor, ditemani tumpukan buku tebal, segelas kopi pahit yang telah dingin entah sejak kapan dan nyamuk-nyamuk binal yang sedari tadi tak henti menggoda dengan celotehan nakal. Proposal thesis ini mesti segera selesai karena sudah seminggu berlalu sejak surat penunjukan dosen pembimbing kuterima dari staf TU yang menor dan lebay itu.

Jam dinding di ruang tengah baru saja berdentang, pertanda sudah lewat tengah malam ketika terdengar derit pintu perlahan. Bidadari itu tiba-tiba muncul menatapku, "Belom tidur, Bang...?" bisiknya perlahan. "Ntar lagi, Dinda!". Jari-jemari halus kecil itu pun melingkari leherku, terdengar desahan nafas lembut di telingaku sembari bibir itu mengecup lembut ubun-ubunku dengan penuh rasa cinta. "Abang harus jaga kesehatan juga, dong! Ini sudah larut. Kalau emang hampir siap ya udahlah, Bunda cuma mo bilang selamat ultah ya. Semoga Ayah diberkati usianya oleh Allah."

Sejumput syukur terasa melabuhi hati ini. Dahaga yang tak terkira seolah terpuaskan oleh samudera rasa cinta. Betapa hati ini berbinar bercahaya ditengah kegalauan yang melanda.

Beberapa saat yang lalu, hati ini masih goyah. Ingin berontak dan membunuhnya dengan kesibukan. Beberapa hari yang lalu, aku masih bertanya pada hati ini, "Apa sih yang kau inginkan? Apa maumu? Apa yang harus kulakukan untukmu?". Ah, betapa sering hati ini merasa sedih tanpa tahu alasannya, merasa asing di tengah keramaian dan kehangatan keluarga. Merasa bosan di tengah kemudahan, merasa terancam diantara banyak teman.

Akhirnya dalam kegamangan hati, kulihat ada setitik lentera. Dalam titik lentera itu ada ruang luas benderang.  Sekarang aku tahu mesti bagaimana.  Aku hanya perlu bersahabat dengan hati. Menjaganya dengan syukur, menolaknya dari maksiat. Tidak hanyut dalam kegelisahan karena ketenangan itu telah kuketahui sumbernya. Dan tidak tenggelam dalam kekecewaan karena kepuasan itu tidak pernah berujung semasa hidup di dunia.

Semoga hati ini selalu bercahaya

Ya Allah, betapa Engkau begitu Pengasih dan Penyayang.

1 April 2012, Untuk Istri dan Anakku, orang-orang terkasih.



Rabu, 14 Maret 2012

Stop Tenaga Honorer


Lagi-lagi sang Menteri baru, Bapak Ir. H.  Azwar Abubakar menggebrak dunia PNS Indonesia dengan pernyataan kontroversinya. Sejak diangkat menjadi menteri, beliau memang membuat gebrakan-gebrakan yang terbilang baru di dunia PNS. Mulai dari penerapan sistim rekruitmen PNS secara jujur, pelaksanaan anjab di seluruh daerah, mensyaratkan TOEFL 600, pernyataan bahwa PNS sebagian besar tidak memiliki kompetensi, aturan baru PNS malas tidak akan diusul kenaikan pangkatbelanja pegawai terlalu banyak dan yang paling hot tentu pernyataan STOP Penerimaan Honorer.

Tentu, tidak ada yang salah dengan gebrakan sang menteri yang terhormat. Mengacu pada positif thinking tentu apapun demi kebaikan negeri ini, sebagai anak bangsa yang cinta dengan ibu pertiwi, hal-hal di atas sepenuhnya kita amini dan berharap dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. 

Namun, saat ditelusuri lebih lanjut ada kenyataan yang sedikit agak menyesakkan dada ini. Peraturan maupun pernyataan Pak Menteri sepertinya berorientasi pada kepentingan penguasa. Sedikit sekali peraturan yang menyentuh pada pokok permasalahan sebenarnya, maupun yang berorientasi pada kepentingan rakyat kecil. 

Pak Menteri mungkin lupa akar permasalahan sebenarnya bahwa ribuan bahkan jutaan anak negeri ini masih setia dengan label "pengangguran". Pada saat mereka diberikan kesempatan menjadi seorang CPNS/PNS, harapan itu sempat membuncah. Bahkan walaupun statusnya hanyalah pegawai honorer. 

Tapi apa lacur, bagi yang sudah menikmati menjadi PNS saja sekarang ketar-ketir. Aturan-aturan yang dibuat mensyaratkan seorang PNS kini tak bisa tidur nyenyak, kalau tidak mau dipecat atau minimal jadi PNS merk (baca: gak kepake). Yang paling heboh dan yang mengilhami saya buat postingan ini adalah kebijakan Stop Penerimaan Honorer di seluruh Indonesia.

Sungguh suatu pernyataan yang mengiris dada. Para petinggi itu mungkin lupa bahwa pernyataan tersebut sama saja telah membuat pupus harapan lebih kurang 67 ribu tenaga honorer di seluruh Indonesia. Pupus sudah harapan jutaan keluarga mereka yang selama ini bergantung kepada "kemurahan hati" penguasa. Isu BBM naikpun sudah tak lagi bisa menambah pedih hati mereka, karena hati itu sudah lama luka berdarah dan membusuk bernanah.

Akhirnya, yang tersisa hanya sejumput do'a dari mulut yang tak mampu keluarkan suara. Tatapan penuh harap dari mata yang sudah tak punya air mata. Semoga prahara ini cepat berakhir. Semoga ini hanyalah fatamorgana dan asa itu masih ada di tengah dahaga. Semoga ya Allah, Engkau berikan cahaya di hati mereka. Dan Engkau beri pula kami sabar berlipat ganda...Aamiin.

Post Terkait:


Minggu, 11 Maret 2012

Segmen: Berblog, Kenapa?


Berbagi dan berbagi, cuma itu sekarang yg jadi tujuan aku ngeblog. Heran juga sih padahal awalnya untuk bisnis tapi kok malah melenceng. Mungkin karena ternyata memang berbagi itu selalu terasa indah dan nikmaat...!

Sabtu, 10 Maret 2012

Surat Untukmu, Cahayaku



Hafidz Rafie Rabbani..anakku..
malam ini ayah teringat padamu, entah kenapa perasaan itu datang tiba-tiba atau begitukah seharusnya?

Ayah ingat akan tangis lahirmu di tengah kumandang azan jumat,
seolah mengingatkan betapa banyak ayah lalai dengan shalat jumat itu..
Ayah juga tak bisa lupa tangismu setiap tengah malam atau saat subuh menjelang,
seolah mengingatkan akan tahajjud yang lama sudah ayah tinggalkan, subuh yang sudah lama ayah sepelekan..
ayah tak kuasa menahan tetesan air mata karena senyummu masih terasa bagai khayalan dimasa-masa kelam yang dulu pernah ayah lakukan...

Rafie Rabbani..cahayaku
saat ayah menulis ini ayah ingat padamu..ingat kenapa ayah memberikan nama itu padamu
ayah berharap nanti "kemuliaanmu terpelihara selalu karena Allah", karena Ialah sebaik-baik pemelihara...
Ayah berharap Allah akan menjaga kehormatan, kemuliaan dan keimanan yg telah diberikan-Nya padamu, sebagaimana Ia memelihara orang yang telah dimuliakan-Nya terdahulu...

Aduhai permata hatiku............
duduk manislah dipangkuan ibumu
dan dengarkanlah uraian hikmah yang dilantunkan oleh bibirnya
dan janganlah kau berkata-kata atau bergerak yang tak dimengerti olehnya......
nikmati dan jiwai detak irama serta pantulan sinar yang terbersit dan terpancar dari bening indah matanya...
lalu banyak bertanyalah padanya tentang nama-nama apa saja
tentang cara-cara apa saja ......
bahkan awal dan akhir apa saja yang ada dalam kehidupan ini......
dan kuyakin ibumu dapat menjelaskan semua itu padamu
karena bundamu adalah sosok terpelajar yang penuh dengan kemampuan dan pemahaman yang sangat dalam..............
pandai-pandailah kau membuat dirinya senang dan sayang padamu
karena ia dapat berdoa dan berusaha untuk kemajuan dan kemuliaanmu kelak......
berusahalah agarkau tak sampai membuatnya kecewa
apalagi melukai jiwanya......
karena selayaknya bahasa kasih dan belaian lembutnya hanya dapat diimbangi dengan sikap elok dan menawanmu...


Anakku sayang.........
Besar harapan ayah untuk kejayaanmu kelak
Agar kehadiranmu pada ruang dan waktu tiada pernah sepi
Atau diangap sepi oleh kehidupan......
Untuk itu pandai-pandailah mengemudikan sampan
Perkuat dirimu dengan tenaga tauhid
bijaksanalah dalam menghadang ombak yang datang
karena kebijakan adalah elok dan menawan

Pesan ayah padamu..kekasihku..
jagalah apa yg telah Allah wasiatkan padamu.. walaupun itu harus dengan airmata darah atau pun nyawamu..
karena yakinlah itu adalah jalan yang Allah tunjukkan untuk kita...
Untuk kebahagian kita di dunia dan di akhirat kelak...


NB. 
Selamat Ulang Tahun yang ke-1 Cahayaku,
kado untukmu telah kusiapkan pada saat kau siap menerimanya nanti.
Jika Ayah tak sempat memberikannya, akan kutitipkan pada Ibumu kado itu
Al-Qur'an dan Al-Hadits sebagai bekal perjalananmu nanti.
Bekal mengarungi samudera kehidupan dengan penuh ketenangan dan kedamaian,
agar kau sampai di tujuan yang jadi idaman semua kapal dan penumpang.

Sinabang, 06 November 2010




"Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway The Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain"





Kamis, 08 Maret 2012

Tiket


Sebuah kisah inspiratif tentang keikhlasan dan semangat berbagi. Betapa di sudut negeri ini ternyata masih ada orang-orang yang tidak menyerah begitu saja dengan keterbatasan. Dalam keterbatasan itu, mereka berusaha memberi apa yang mereka punya. Sementara banyak orang yang punya banyak, tapi begitu pelit untuk memberi.

Kontak Kick Andy

Selasa, 14 Februari 2012

Pagerank 2



Salam hangat para sobat...

Hampir 15 hari ini aku gak punya kesempatan buat ngintip blog ini, kesibukan kuliah, pindah rumah dan puncaknya saat Rafie-ku tiba-tiba tergeletak tak berdaya, dokter memvonis: CAMPAK!! Setiap malam tak ada kata untuk tidur nyenyak, tangisan dan rintihan sang buah hati mengiris-iris hatiku. Andai saja bisa tergantikan tentu aku sejuta kali lebih rela kalau rasa sakit itu menimpaku asal dia sehat walafiat dan bisa bermain ceria. Syukurlah masa kritis sudah lewat dan malam ini aku sudah bisa santai dan coba luangkan waktu sebelum tidur melihat perkembangan blog perdana ini.

Apa yang kutemui membuat hati terkejut, gak percaya. Apa bener nih kok pagerank sudah PR 2, padahal saat terakhir kulihat masih PR 0. Penasaran...akupun refresh ulang, tapi ternyata emang bener udah PR 2. Sipp dah...!! 

Betul-betul nggak nyangka diusia blog yang baru jalan 44 hari ini udah bisa mencapai PR 2. Terima kasih buat semua sobat yang ikut andil dalam pencapaian ini. Pencapaian yang belum seberapa tapi membanggakan bagi aku pribadi. Jadi makin semangat nih buat ngeblog...hehehe...!

Ini juga nambah keyakinanku sebagai penganut paham dofollow walaupun tujuan utamaku hanya berbagi bukan ngejar pagerank, tapi ternyata dengan sendirinya pagerank juga ikut naik secara signifikan tanpa perlu repot. Ibarat pepatah...sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.


Anyway, bagi sobat yang ingin meningkatkan PR nya kusarankan mengikuti langkah-langkah yang kulakukan sebagaimana post terkait di bawah ini.   Sudah terbukti tho...? 

Jumat, 03 Februari 2012

Menghubungkan Yahoo Messenger Dengan Blog



Yahoo Messenger berguna sebagai sarana komunikasi antara anda sebagai pemilik blog/website dengan pengunjung. Untuk melakukan hal tersebut anda hanya perlu menjalankan langkah-langkah berikut:
  1. Sign in dengan account Yahoo Messenger anda. Kalau belum punya, buat Account Yahoo terlebih dahulu lalu download Yahoo Messenger
  2. Klik menu 'Messenger'. Pilih 'Ping Box Saya'.
  3. Setelah muncul tampilan ping box, sobat bisa atur tampilan sesuai keinginan. Klik 'Simpan'.
  4. Pilih situs web yang akan ditambahkan dengan ping box. Misalnya blogger.
  5. Salin kode dan ikuti intruksi dibawahnya sesuai jenis web anda
  6. Selesai..Mudah kan???
Post Terkait:
*Apa Sih Blog Dofollow dan Nofollow
*Daftar Blog Dofollow 2012
*Terdaftar di 1000 Blog Terhebat
*Pasang Link Promosi Gratis
*Tampilan Gelembung Balon di Blog

Balada Pegawai Negeri

Nasibmu PEGAWAI NEGERI
Berhasil dalam tugas sudah TRADISI
Kerja berat sudah PASTI
Loyalitas terhadap pimpinan HARGA MATI
Gagal dalam tugas DIMUTASI
Pulang terlambat dimarahi ISTRI/SUAMI
Hidup kaya DICURIGAI
Hidup miskin salah SENDIRI
Mau penempatan bagus mesti harus LOBBY sana sini
Kalau idealis cepat cepat diGANTI
Potongan BPD, BRI, Koperasi dan lain-lain tiap bulan menanti
NAIK GAJI tidak memadai karena banyak yang korupsi
Sementara SURGA juga belum pasti,.............................

Rekruitmen PNS Secara Jujur


Menarik saat menyimak pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, Bapak Azwar Abubakar pada workshop "Penataan dan Pemetaan Kebutuhan Pegawai Dalam Rangka Penyediaan PNS" di Medan, Senin (12/12) yang lalu. Pak Menteri berjanji pasca moratorium nanti, penerimaan PNS bukan lagi berdasarkan 'titipan' atau pertimbangan lain yang menyalahi aturan.

Sebagai PNS yang pernah bekerja di Badan Kepegawaian Daerah bahkan menduduki jabatan yang membidangi rekruitmen PNS, saya terkadang merasa miris namun tak bisa berbuat banyak tentang praktek-praktek kecurangan yang terjadi selama ini. Betapa praktik kotor tersebut sudah sedemikian sistematis dan terorganisir rapi, menggurita dari pusat ke daerah. Seolah untuk merubahnya adalah keniscayaan belaka.

Pernyataan Pak Menteri tersebut tentu membawa harapan baru tentang nasib anak negeri yang menyandarkan harapannya untuk menjadi seorang PNS, walaupun jujur saja sistem yang akan digodok tersebut masih menjadi tanda tanya besar bentuknya akan seperti apa. Yang pasti jika memang sistem tersebut bisa diterapkan secara efektif bisa dipastikan PNS yang diangkat adalah sesuai kebutuhan tugas, baik pusat maupun daerah. Dan dengan sistem yang jujur maka warga negara yang memiliki kemampuan mendapatkan kesempatan menjadi abdi negara.

Biarlah sekali ini kita coba optimis, kalau landasannya memang ingin berbuat jujur Allah SWT pasti akan membantu. Maju terus PNS Indonesia. Bagaimana pandangan anda? :)